Sukabumiterkini.com.Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami menghadiri peringatan hari rabies sedunia tingkat Jawa Barat yang dilaksanakan di Komplek GOR Pemuda, Cisaat,Kamis, 3 September 2024. Dalam kegiatan yang dihadiri Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin ini, H. Marwan menyampaikan keberhasilannya dalam mengendalikan rabies di Kabupaten Sukabumi.
“Penyakit rabies terakhir terjadi di Kabupaten Sukabumi pada 2018. Alhamdulillah sampai 2024, berarti sudah enam tahun penyakit rabies dapat dikendalikan,” ujarnya.
Keberhasilan tersebut, berkat upaya yang dilakukan Dinas Peternakan dalam pengendalian zoonosis. Hal itu dimulai dari vaksinasi penyakit rabies pada hewan penular rabies seperti, anjing, kucing dan kera.
“Kami pun membentuk kader siaga rabies (Kasira) yang mempunyai peran dan fungsi sangat penting serta strategis dalam pengendalian penyakit rabies,” ucapnya.
Selain itu, menggencarkan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat. Baik secara formal maupun informal.
“Kami pun berkolaborasi mengendalikan dan menangani penyakit rabies pada hewan dan manusia bersama Dinas Kesehatan, Kecamatan, dan Desa,” ungkapnya.
Oleh karena itu, H. Marwan mengajak semua pihak untuk menjadi momentum ini sebagai komitmen dalam melindungi kesehatan masyarakat dan hewan. Hal itu tentu saja dengan upaya yang sinergis.
“Kita bisa mengurangi bahkan menghilangkan kasus rabies di daerah kita,” bebernya.
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengapresiasi Kabupaten Sukabumi yang berhasil mempertahankan nol persen rabies selama enam tahun terakhir. Hal itu dilakukan berkat Kasira.
“Program Kasira ini pun banyak diaplikasikan oleh provinsi lain. Kabupaten Sukabumi sangat baik dalam penanganan rabies,” terangnya.
Sementara itu, Plh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, drh.Makmum, mengatakan perayaan ini dilaksanakan untuk mengingatkan bahaya rabies. Baik kepada manusia maupun hewan.
“Mohon yang memiliki hewan peliharaan untuk memvaksin secara tertib,” bebernya.
Akibat sangat berbahayanya zoonosis, makanya dimasukan ke dalam kurikulum pendidikan. Di mana masuk ke kurikulum dari SD.
“Pencegahan sejak dini terkait zoonosis supaya semuanya bisa sadar terhadap penyakit rabies,” tegasnya.
Namun untuk Kabupaten Sukabumi, ini sangatlah baik. Bahkan bisa dijadikan role model mengendalikan dan memberantas penyakit rabies di Indonesia.
“Semoga jangan ada lagi kasus rabies di Kabupaten Sukabumi. Semangat dari Sukabumi semoga menyebar ke seluruh Indonesia dalam memberantas penyakit rabies,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut diluncurkan kader zoonosis, roadmap pembebasan rabies Pulau Jawa, dan makan telur serta minum susu serentak.