Syafii menyebut hal itu terungkap saat pertemuan keluarga Juliana yang difasilitasi oleh pihak kedutaan Brasil.
“Kita sampaikan mulai dari kegiatan yang kita laksanakan, kemudian kita presentasikan tahapan-tahapan kegiatan yang kita laksanakan sebagai tanggung jawab moral dari pemerintah terhadap korban warga negara asing tersebut,” kata Syafii kepada wartawan, Rabu (25/6) malam.
Syafii mengklaim dalam komunikasi itu, keluarga Juliana turut menyampaikan apresiasi atas kerja tim SAR gabungan dalam proses evakuasi.
“Dan dari kesempatan itu kita berikan kesempatan barang kali mungkin ada tanggapan, mungkin ada pertanyaan dan ternyata alhamdulillah dari pihak keluarga bisa sangat menerima dari situasi dan kondisi yang dihadapi,” tutur dia. Setelah proses pencarian, tim SAR gabungan menemukan korban Senin (23/6). Korban ditemukan kurang lebih 500 meter bergeser dari titik awal jatuhnya dengan medan lokasi berupa pasir dan batu.
Lalu pada Selasa (24/6) kemarin, tim berhasil menjangkau korban yang berada di kedalaman 600 meter. Namun, proses evakuasi terpaksa dihentikan lantaran kondisi cuaca yang tak memungkinkan dan dilanjutkan pada Rabu hari ini. Jenazah Juliana baru berhasil dievakuasi pada Rabu (25/6) dengan cara diangkat dari kedalaman 600 meter. Setelahnya, jenazah Juliana ditandu menuju pos untuk selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Polda NTB.
Baca artikel CNN Indonesia “Basarnas: Keluarga Juliana Menerima Kondisi Evakuasi di Gunung Rinjani” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20250626130045-20-1244090/basarnas-keluarga-juliana-menerima-kondisi-evakuasi-di-gunung-rinjani.
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/